Selasa, 02 Desember 2014

Pentingnya Mempelajari Perkembangan Peserta Didik


      Perkembangan merupakan kemajuan atau perubahan menuju kedewasaan secara bertahap dalam kemampuan, emosi dan keterampilan yang terus berlansung hingga mencapai usia tertentu. Secara psikis perkembangan mengarah kepada pembentukan kepribadian, yang sangat menentukan seseorang dalam bersosialisai.
       Di dunia pendidikan proses sosialisasi terdiri dari beberapa tahap, salah satunya adalah tahap tugas perkembangan. Menurut Havighurst (1962: 2) tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam suatu rentang kehidupan, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya. Apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan- kesulitan dalam menuntaskan tugas- tugas berikutnya.
       Oleh karena itu kemampuan menilai dan memahami lebih jauh tentang perkembangan peserta didik, menjadi syarat penting dalam suatu proses pengajaran. Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak orang diantaranya peserta didik, pendidik administrator, masyarakat dan orang tua peserta didik seharusnya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan perilakunya secara efektif.
      Tidak dipungkiri bahwa kasus kekerasan seksual yang dialami oleh anak TK Jakarta International School (JIS) masih menjadi perbincangan banyak pihak. Bagaimana tidak, apa yang dilakukan oleh tersangka merupakan perbuatan yang sangat keji dan kriminal. Bukan hanya satu tersangka tapi enam tersangka yang sudah ditangkap oleh polisi dan satu diantaranya tewas. Kepada penyidik, para tersangka mengaku melancarkan aksi bejat mereka di dua toilet yaitu toilet gymnastic dan anggrek. Setiap beraksi terdiri dari tiga sampai empat orang dengan tugas masing- masing . “ Dari keterangannya, mereka sudah mulai melakukannya sejak bulan januari 2014”, tegasnya.
        Sungguh memprihatinkan, anak yang menjadi korban kekerasan seksual mengalami sakit dan mentalnya terguncang. Dalam hal ini peran orang tua dan guru sebagai pendidik sangat penting. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak sedangkan guru berupaya mendidik, membimbing, mempelajari perkembangan peserta didik dan memfasilitasi anak dalam mengembangkan potensi dirinya secara optimal.
         Seharusnya pihak orang tua dan para pendidik memahami perkembangan anak dalam kasus pelecehan di TK JIS. Mengapa korban sering mengompol disekolah, tiba- tiba menjadi sosok yang  pendiam yang awalnya ceria, berat badannya turun drastis dalam dua pekan, serta takut buang air besar atau kecil ke toilet. Dari keanehan- keanehan yang ditunjukkan oleh korban cepat diketahui oleh pihak orang tua dan pendidik mungkin masalah ini akan cepat terungkap. Kurang pekanya orang tua terhadap perilaku anak menyebabkan kejahatan seksual terjadi. Sebagai seorang pendidik perlu memperhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat dasar. Orang tua dan guru harus bekerja sama dalam perkembangan peserta didik dan perlu waspada akan perubahan perilaku yang menandakan gejala- gejala pelecehan seksual. Tidak ada seorang pun yang menginginkan anaknya mengalami pelecehan seksual atau tindak kekerasan. Tidak pelecehan dan kekerasan seksual merupakan sebuah tindakan amoral yang sangat mengerikan.
      Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kasus ini dengan melakukan penutupan proses belajar mengajar Taman Kanak- kanak Jakarta International School belum dikatakan solusi yang tepat. Penutupan TK JIS bukan hanya merugikan pihak JIS tetapi yang paling merasakan dampaknya adalah anak- anak lain yang masih menikmati pendidikan di JIS tersebut. Kebijakan yang lain yaitu dalam menangani anak- anak berusia 4 hingga 6 tahun perlu dilakukan pendampingan guru selama proses belajar mengajar dilakukan. Anak- anak yang menjadi korban pelecehan seksual perlu dilakukan pengembalian mental agar tidak merasa trauma lagi sehingga tumbuh kepercayaan diri. Guru sebagai pendidik harus lebih memahami perkembangan peserta didik dan mendalami apa itu perkembangan peserta didik. Dengan mempelajari perkembangan peserta didik seorang pendidik dapat melihat karakter setiap peserta didik dan mengetahui tugas- tugas perkembangan pada usia perkembangannya. Misalnya pada awal anak yaitu dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun, periode ini kadang- kadang disebut juga tahun prasekolah “ preschool years”. Selama masa ini tugas perkembangan anak prasekolah yaitu belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh, belajar mengenal perbedaan jenis kelamin, mencapai kestabilan fisik, belajar mengenal konsep- konsep sederhana tentang kenyataan alam dan sosial, dan belajar membedakan baik- buruk, benar- salah, atau mengembangkan kata hati.
          Dengan mempelajari perkembangan peserta didik, seorang pendidik akan mudah memahami peserta didik. Guru yang kurang memahami perkembangan peserta didik seperti yang terjadi di TK Jakarta International School yang tidak mengetahui perubahan perilaku peserta didik yang mengalami pelecehan seksual. Oleh karena itu mempelajari perkembangan peserta didik sangat diperlukan di dunia pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar