Perkembangan merupakan kemajuan atau perubahan menuju kedewasaan
secara bertahap dalam kemampuan, emosi dan keterampilan yang terus berlansung
hingga mencapai usia tertentu. Secara psikis perkembangan mengarah kepada
pembentukan kepribadian, yang sangat menentukan seseorang dalam bersosialisai.
Di dunia pendidikan proses sosialisasi terdiri dari
beberapa tahap, salah satunya adalah tahap tugas perkembangan. Menurut
Havighurst (1962: 2) tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam suatu rentang kehidupan, yang apabila tugas itu dapat
berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya. Apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada
diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan
kesulitan- kesulitan dalam menuntaskan tugas- tugas berikutnya.
Oleh karena itu kemampuan menilai dan memahami lebih jauh
tentang perkembangan peserta didik, menjadi syarat penting dalam suatu proses
pengajaran. Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak
orang diantaranya peserta didik, pendidik administrator, masyarakat dan orang
tua peserta didik seharusnya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus
dapat menunjukkan perilakunya secara efektif.
Tidak dipungkiri bahwa kasus kekerasan seksual yang
dialami oleh anak TK Jakarta International School (JIS) masih menjadi
perbincangan banyak pihak. Bagaimana tidak, apa yang dilakukan oleh tersangka
merupakan perbuatan yang sangat keji dan kriminal. Bukan hanya satu tersangka
tapi enam tersangka yang sudah ditangkap oleh polisi dan satu diantaranya
tewas. Kepada penyidik, para tersangka mengaku melancarkan aksi bejat mereka di
dua toilet yaitu toilet gymnastic dan anggrek. Setiap beraksi terdiri dari tiga
sampai empat orang dengan tugas masing- masing . “ Dari keterangannya, mereka
sudah mulai melakukannya sejak bulan januari 2014”, tegasnya.
Sungguh memprihatinkan, anak yang menjadi korban
kekerasan seksual mengalami sakit dan mentalnya terguncang. Dalam hal ini peran
orang tua dan guru sebagai pendidik sangat penting. Keluarga merupakan kelompok
sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak sedangkan guru berupaya
mendidik, membimbing, mempelajari perkembangan peserta didik dan memfasilitasi
anak dalam mengembangkan potensi dirinya secara optimal.
Seharusnya pihak orang tua dan para pendidik memahami
perkembangan anak dalam kasus pelecehan di TK JIS. Mengapa korban sering
mengompol disekolah, tiba- tiba menjadi sosok yang pendiam yang awalnya ceria, berat badannya
turun drastis dalam dua pekan, serta takut buang air besar atau kecil ke toilet.
Dari keanehan- keanehan yang ditunjukkan oleh korban cepat diketahui oleh pihak
orang tua dan pendidik mungkin masalah ini akan cepat terungkap. Kurang pekanya
orang tua terhadap perilaku anak menyebabkan kejahatan seksual terjadi. Sebagai
seorang pendidik perlu memperhatikan peserta didik secara individu, karena
antara satu dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat dasar. Orang tua
dan guru harus bekerja sama dalam perkembangan peserta didik dan perlu waspada
akan perubahan perilaku yang menandakan gejala- gejala pelecehan seksual. Tidak
ada seorang pun yang menginginkan anaknya mengalami pelecehan seksual atau
tindak kekerasan. Tidak pelecehan dan kekerasan seksual merupakan sebuah
tindakan amoral yang sangat mengerikan.
Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kasus
ini dengan melakukan penutupan proses belajar mengajar Taman Kanak- kanak
Jakarta International School belum dikatakan solusi yang tepat. Penutupan TK
JIS bukan hanya merugikan pihak JIS tetapi yang paling merasakan dampaknya
adalah anak- anak lain yang masih menikmati pendidikan di JIS tersebut. Kebijakan
yang lain yaitu dalam menangani anak- anak berusia 4 hingga 6 tahun perlu
dilakukan pendampingan guru selama proses belajar mengajar dilakukan. Anak-
anak yang menjadi korban pelecehan seksual perlu dilakukan pengembalian mental
agar tidak merasa trauma lagi sehingga tumbuh kepercayaan diri. Guru sebagai
pendidik harus lebih memahami perkembangan peserta didik dan mendalami apa itu
perkembangan peserta didik. Dengan mempelajari perkembangan peserta didik
seorang pendidik dapat melihat karakter setiap peserta didik dan mengetahui
tugas- tugas perkembangan pada usia perkembangannya. Misalnya
pada awal anak yaitu dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun, periode
ini kadang- kadang disebut juga tahun prasekolah “ preschool years”. Selama
masa ini tugas perkembangan anak prasekolah yaitu belajar mengendalikan
pembuangan kotoran tubuh, belajar mengenal perbedaan jenis kelamin, mencapai kestabilan
fisik, belajar mengenal konsep- konsep sederhana tentang kenyataan alam dan sosial,
dan belajar membedakan baik- buruk, benar- salah, atau mengembangkan kata hati.
Dengan mempelajari
perkembangan peserta didik, seorang pendidik akan mudah memahami peserta didik.
Guru yang kurang memahami perkembangan peserta didik seperti yang terjadi di TK
Jakarta International School yang tidak mengetahui perubahan perilaku peserta
didik yang mengalami pelecehan seksual. Oleh karena itu mempelajari
perkembangan peserta didik sangat diperlukan di dunia pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar