Selasa, 16 Desember 2014

Peran Ekonomi dalam Pendidikan


Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan. Pendidikan menjadi sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan di lingkungan kerja. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila negara yang memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pendidikan sebagai hak asasi individu anak bangsa telah diakui dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 10 yang menyebutkan bahwa “ Setiap warga Negara  berhak mendapatkan pendidikan. Sedangkan ayat 3 menyatakan bawa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undang- undang. Oleh sebab itu, seluruh komponen bangsa baik orang tua, masyarakat, maupun pemerintah bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan (UU RI No. 2 Tahun 2003: 37).

Sebagaimana diketahui bersama bahwa perkembangan pengetahuan manusia melalui proses pendidikan formal sangat penting bagi perkembangan ekonomi. Sehubungan dengan itu, semua usaha yang akan dicapai melalui proses pendidikan, terutama pendidikan formal ia senantiasa melibatkan ekonomi. Pencapaian prestasi belajar maupun mengajar sangat ditunjang oleh kelengkapan sarana dan prasarana belajar. Untuk melengkapi sarana dan prasarana tersebut haruslah dengan dana ( uang), sehingga semakin banyak tujuan yang akan dicapai akan semakin banyak pula dibutuhkan ekonomi.
Ekonomi sebagai sumber pembiayaan pendidikan sangat penting karena hal ini akan mendorong, memicu dan memacu etos bangsa menuju kualitas yang baik. Ekonomi implikasi yang cukup menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan ekonomi yang kuat maka sarana, prasarana, media, alat belajar dan sebagainya dapat dipenuhi. Proses belajar mengajar lebih intensif, motivasi dan kegairahan kerja personalia pendidikan akan meningkat.
Namun tidak semua memiliki ekonomi yang cukup dalam kebutuhan sehari- hari khususnya untuk memenuhi biaya pendidikan. Ekonomi yang tidak mencukupi didalam suatu keluaraga akan berpengaruh kepada anak. Jika anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, sehingga kesehatan terganggu dan belajar juga akan terganggu. Bahkan mungkin anak harus membantu orang tuanya mencari nafkah walaupun sebenarnya anak belum saatnya bekerja. Hal tersebut dilakukan anak demi kelansungan pendidikannya dan semangat untuk meraih cita- citanya. Apalagi saat ini masih ada dibeberapa sekolah masih melakukan pungutan- pungutan yang mungkin kurang realistis misalnya uang gedung, laboratorium, sarana dan prasarana serta biaya yang lainnya yang makin lama makin memberatkan warga kurang mampu. Apabila praktik- praktik pungutan yang ada di sekolah dibiarkan begitu saja, maka akan bertambah banyak anak yang tidak bersekolah karena tidak mampu menjangkau biaya sekolah yang tinggi.
Ekonomi sangat berperan penting dalam pendidikan. Bagaimana tidak, jika ekonomi tidak mencukupi dalam satu keluarga dalam memenuhi biaya pendidikan anaknya maka banyak anak yang tidak merasakan pendidikan. Namun dalam pemerintahan Jokowi, masyarakat sedikit lega dalam hal pendidikan. Sebelumnya, dalam kampanye, Jokowi berjanji akan memberlakukan program Kartu Indonesia Pintar dalam konsep pendidikan. Program itu hasil pengembangan Kartu Jakarta Pintar yang berfungsi meringankan biaya pendidikan masyarakat. Kartu Indonesia Pintar adalah program bantuan dana yang diberikan Kementrian Pendidikan berupa buku tabungan dan nomor rekening untuk menyalurkan dana bantuan itu kepada masyarakat. Semoga program pemerintahan Jokowi dapat dikembangkan dan tepat pada sasarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar